Tes DNA murah meriah
Eurekalert!: Rapid, Low-Cost DNA Testing: Improving our Health and Catching Criminals
Metode tes DNA yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan DNA tertentu memiliki banyak aplikasi, dari mendeteksi bibit penyakit sampai melacak pelaku tindak kejahatan. Metode konvensional umumnya relatif mahal dan memakan waktu lama, sementara metode baru menggunakan partikel nano yang ditemukan oleh dua orang ilmuwan di Amerika Serikat ini menawarkan alternatif yang (katanya) lebih cepat dan jauh lebih murah.
Teknik temuan Huixiang Li dan Lewis Rothberg tersebut melibatkan kemampuan partikel emas berukuran nano untuk berikatan dengan DNA. Prinsipnya, digunakan untai pendek DNA yang disebut probe untuk mendeteksi keberadaan DNA sampel. Probe tersebut dirancang spesifik untuk gen tertentu, misalnya gen khusus virus flu burung, sehingga bila ada DNA virus flu burung pada sampel, DNA probe tadi akan menempel atau ber-"hibridisasi" pada DNA flu burung tersebut. Agar probe yang sudah terhibridisasi dapat dideteksi, digunakan penandaan fluoresensi; probe tersebut sudah terlebih dahulu diberi zat yang akan berpendar bila disinari dengan panjang gelombang tertentu. Peran partikel nano emas dalam hal ini adalah untuk mengikat probe yang tidak terhibridasi agar bila dilakukan penyinaran pada sampel yang sudah dicampur dengan probe, yang akan berpendar hanyalah probe yang sudah berhibridisasi dengan DNA target pada sampel. Dengan demikian, keberadaan DNA yang sesuai dengan DNA probe dapat dilihat dari pendaran sampel tersebut. Jumlah DNA target tersebut kira-kira berbanding lurus terhadap intensitas pendaran sinar yang dihasilkan.
Keunggulan teknik ini dibandingkan dengan teknik konvensional, yaitu elektroforesis DNA, adalah pada kecepatan dan harganya. Elektroforesis umumnya memakan waktu sekitar satu jam dan membutuhkan biaya satu dolar untuk sekali tes, sedangkan teknik baru ini, menurut berita yang saya baca, hanya membutuhkan waktu lima menit dan biaya lima sen! Penyingkatan waktu tersebut memang masuk akal, karena elektroforesis mengandalkan pemisahan molekul DNA dalam medan listrik, yang memang membutuhkan waktu, sementara teknik baru ini tampaknya hanya membutuhkan pendeteksian dengan sinar yang tidak membutuhkan banyak waktu.
Saya hanya belum benar-benar yakin bahwa teknik tersebut akan jauh lebih murah. Disebutkan juga dalam artikel bahwa untuk memulai menggunakan teknik ini, suatu laboratorium hanya membutuhkan dana sebesar $600, sedangkan untuk elektroforesis, dibutuhkan dana $1000. Saya tidak tahu unsur-unsur apa saja yang bisa membuat elektroforesis jadi begitu mahal (Bahan gel? Pewarna etidium bromida? Biaya listrik?), tapi bagaimana dengan teknik baru yang menggunakan partikel nano dari emas ini? Emas sendiri mahal, apalagi bila harus dibuat sebagai partikel berukuran nano.
Kekurangyakinan saya mungkin memang hanya berasal dari kekurangtahuan saya. Tapi, bila memang seunggul yang diberitakan, mudah-mudahan teknik tersebut dapat segera diaplikasikan di mana-mana (dan semoga lisensi patennya nanti tidak terlalu mahal).
Pranala luar
...dan omong-omong...
Metode tes DNA yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan DNA tertentu memiliki banyak aplikasi, dari mendeteksi bibit penyakit sampai melacak pelaku tindak kejahatan. Metode konvensional umumnya relatif mahal dan memakan waktu lama, sementara metode baru menggunakan partikel nano yang ditemukan oleh dua orang ilmuwan di Amerika Serikat ini menawarkan alternatif yang (katanya) lebih cepat dan jauh lebih murah.
Teknik temuan Huixiang Li dan Lewis Rothberg tersebut melibatkan kemampuan partikel emas berukuran nano untuk berikatan dengan DNA. Prinsipnya, digunakan untai pendek DNA yang disebut probe untuk mendeteksi keberadaan DNA sampel. Probe tersebut dirancang spesifik untuk gen tertentu, misalnya gen khusus virus flu burung, sehingga bila ada DNA virus flu burung pada sampel, DNA probe tadi akan menempel atau ber-"hibridisasi" pada DNA flu burung tersebut. Agar probe yang sudah terhibridisasi dapat dideteksi, digunakan penandaan fluoresensi; probe tersebut sudah terlebih dahulu diberi zat yang akan berpendar bila disinari dengan panjang gelombang tertentu. Peran partikel nano emas dalam hal ini adalah untuk mengikat probe yang tidak terhibridasi agar bila dilakukan penyinaran pada sampel yang sudah dicampur dengan probe, yang akan berpendar hanyalah probe yang sudah berhibridisasi dengan DNA target pada sampel. Dengan demikian, keberadaan DNA yang sesuai dengan DNA probe dapat dilihat dari pendaran sampel tersebut. Jumlah DNA target tersebut kira-kira berbanding lurus terhadap intensitas pendaran sinar yang dihasilkan.
Keunggulan teknik ini dibandingkan dengan teknik konvensional, yaitu elektroforesis DNA, adalah pada kecepatan dan harganya. Elektroforesis umumnya memakan waktu sekitar satu jam dan membutuhkan biaya satu dolar untuk sekali tes, sedangkan teknik baru ini, menurut berita yang saya baca, hanya membutuhkan waktu lima menit dan biaya lima sen! Penyingkatan waktu tersebut memang masuk akal, karena elektroforesis mengandalkan pemisahan molekul DNA dalam medan listrik, yang memang membutuhkan waktu, sementara teknik baru ini tampaknya hanya membutuhkan pendeteksian dengan sinar yang tidak membutuhkan banyak waktu.
Saya hanya belum benar-benar yakin bahwa teknik tersebut akan jauh lebih murah. Disebutkan juga dalam artikel bahwa untuk memulai menggunakan teknik ini, suatu laboratorium hanya membutuhkan dana sebesar $600, sedangkan untuk elektroforesis, dibutuhkan dana $1000. Saya tidak tahu unsur-unsur apa saja yang bisa membuat elektroforesis jadi begitu mahal (Bahan gel? Pewarna etidium bromida? Biaya listrik?), tapi bagaimana dengan teknik baru yang menggunakan partikel nano dari emas ini? Emas sendiri mahal, apalagi bila harus dibuat sebagai partikel berukuran nano.
Kekurangyakinan saya mungkin memang hanya berasal dari kekurangtahuan saya. Tapi, bila memang seunggul yang diberitakan, mudah-mudahan teknik tersebut dapat segera diaplikasikan di mana-mana (dan semoga lisensi patennya nanti tidak terlalu mahal).
Pranala luar
- Berita lengkap (dengan gambar) di situs Universitas Rochester.
- Dua dokumen pendaftaran paten teknik baru tersebut.
...dan omong-omong...
- Suntingan di Wikipedia hari ini: Asam deoksiribonukleat.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home